Semarang Dorong Kredit Modal Bantu UMKM di Tengah Pandemi

Editor: Koko Triarko

SEMARANG – Di tengah lesunya perekonomian akibat pandemi Covid-19, Pemerintah Kota Semarang terus mendorong kredit modal bagi usaha mikro kecil menengah (UMKM), agar tetap bisa bertahan.

“Kita telah menyiapkan permodalan bagi UMKM di Kota Semarang, melalui program Kredit Wirausaha Bangkit Jadi Jawara (Kredit Wibawa). Anggarannya untuk tahun ini sebesar Rp5,2 miliar, yang sudah tersalurkan sekitar Rp 1,751 miliar. Jadi, masih ada Rp 3,541 miliar, yang bisa disalurkan untuk membantu para UMKM di Kota Semarang,” papar Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, di Semarang, Minggu (19/7/2020).

Pihaknya berharap, pelaku UMKM di Kota Semarang dapat memanfaatkan program Kredit Wibawa semaksimal mungkin, dalam mendukung kestabilan usahanya di tengah pandemi Covid-19.

“Syaratnya sangat mudah, punya KTP Semarang, usahanya telah berjalan minimal dua tahun, dan memiliki izin usaha mikro kecil. Jika belum ada izin, bisa mengajukan ke Dinas Koperasi dan UMKM, sehari bisa langsung jadi. Terpenting, Kredit Wibawa ini tidak perlu agunan dan bunganya sangat rendah, hanya 3 persen per tahun,” tandasnya.

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, -Dok: CDN

Menurutnya, Kredit Wibawa yang sudah diluncurkan sejak 2017, menjadi salah satu instrumen permodalan dari Pemkot Semarang untuk UMKM. Termasuk pada saat pandemi Covid-19, juga menjadi instrumen untuk menjaga kestabilan ekonomi di Kota Semarang.

Di satu sisi, program Kredit Wibawa juga memberikan keringanan kepada pelaku UMKM terdampak Covid-19, berupa penundaan pembayaran angsuran selama tiga bulan, yang akan dievaluasi dan bisa diperpanjang tiga bulan berikutnya.

Lihat juga...