Pemerintah Indonesia Aktif Lakukan Mitigasi Bencana Tsunami

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

“Mitigasi bencana tsunami, harus dilakukan terutama pada area pesisir dan pulau kecil. Dengan menerapkan pembangunan vegetasi wilayah pesisir sesuai dengan perhitungan kemampuan gelombang masuk ke daratan, yang menurut perhitungan kami pada salah satu area yang terpapar adalah sekitar 198 meter, diharapkan terjangan ombak akan berkurang,” kata Fegi dalam kesempatan yang sama.

Karena pembangunan vegetasi yang tepat akan mampu untuk mengurangi hingga 88,2 persen dampak gelombang tsunami.

“Vegetasi pesisir ini digunakan sebagai penghalang alami. Dan jika digabungkan dengan hybrid engineering akan mampu mengurangi dampak negatif dari tsunami. Salah satu yang sudah dilakukan adalah di Pantai Teleng Ria dan Desa Muara Putus Agam, yang dilakukan penanaman vegetasi lokal pada daerah yang sebelumnya kosong,” ujarnya.

Mitigasi juga dilakukan dengan berkoordinasi dengan pihak BMKG, yang memegang kontrol dalam pengoperasian InaTews, sebagai alat untuk memonitor adanya gempa yang berpotensi menyebabkan tsunami.

“Notifikasi akan muncul jika kekuatan gempa melebihi standar yang sudah disampaikan dan notifikasi ini akan langsung diterima oleh para pemegang kewenangan dalam hal mitigasi tsunami,” ucapnya.

Selain itu, dengan digunakannya kearifan lokal dalam hal mitigasi bencana tsunami, diharapkan juga mampu memaksimalkan penanganan akibat tsunami ini.

“Kejadian tsunami merupakan kejadian berulang. Sehingga dengan menggunakan kearifan lokal, maka masyarakat akan bisa belajar dan mewaspadai kejadian ini,” pungkasnya.

Lihat juga...