Pembagian Daging Kurban di Sumbar Didorong Menggunakan Wadah Ramah Lingkungan

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sumbar, Siti Aisyah – Foto Ant

PADANG – Dinas Lingkungan Hidup Sumatera Barat (Sumbar) mengimbau, para pengurus masjid di wilayahnya untuk menggunakan wadah ramah lingkungan, saat membagikan daging kurban. 

Distribusi daging kurban diharapkan tidak menggunakan kantong kresek hitam. “Banyak wadah yang bisa digunakan seperti daun pisang, anyaman daun kelapa atau besek bambu. Kalau perlu, warga yang menjemput daging kurban, bawa wadah sendiri,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sumbar, Siti Aisyah, Senin (20/7/2020).

Ia mengatakan, kantong kresek hitam biasanya adalah hasil daur ulang plastik. Proses daur ulang tidak menjadi higienisitasnya. Sehingga bisa tercampur bahan berbahaya bagi kesehatan, seperti timbal. Selain itu kantong kresek juga sulit terurai. Butuh waktu hingga lebih dari 100 tahun agar sampah plastik itu bisa terurai. Karena itu penggunaannya berpotensi mencemari lingkungan.

Ia mengakui, sekadar imbauan saja masih kurang efektif untuk memberikan penyadaran kepada masyarakat. Perlu sosialisasi yang masif, hingga pemberian contoh, agar masyarakat mau mengikuti. “Kami sebenarnya sudah merencanakan pengadaan wadah ramah lingkungan ini untuk dibagikan pada masyarakat saat ibadah kurban. Namun wabah COVID-19 membuat rencana itu terpaksa dibatalkan,” tandasnya.

Anggaran di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Sumbar “habis” di-refocusing, untuk penanganan COVID-19 yang membutuhkan perhatian khusus. Hasilnya Sumbar relatif berhasil mengendalikan penyebaran virus, melalui proses tracing dan tracking, bahkan mendapat pujian dari Presiden. “Meski kami belum bisa membantu pengadaan, tapi kami berharap masyarakat mau mengubah kebiasaan, tidak lagi menggunakan kresek apalagi kresek hitam untuk membagikan daging,” tandasnya. (Ant)

Lihat juga...