Inspiratif, Bekas Tambang Sijunjung Diubah jadi Lahan Produktif
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
PADANG – Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat, telah mengusulkan tiga penerima penghargaan Kalpataru 2020. Penghargaan ini diberikan kepada perorangan atau kelompok atas jasanya dalam melestarikan lingkungan hidup di Indonesia.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat, Siti Aisyah, mengatakan untuk penghargaan di bidang lingkungan seperti Kalpataru dan Proklim tetap ada di tahun 2020 ini. Meski dari pihak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) harus mengundur waktu survei ke lapangan, tapi intinya penghargaan itu tetap jalan.
“Kita di Sumatera Barat khusus untuk Kalpataru ada mengusulkan tiga nama yang berada untuk bidang dan daerahnya. Tiga daerah itu yakni Sijunjung, Solok, dan Pesisir Selatan,” katanya, Rabu (29/7/2020).
Ia menjelaskan tiga calon penerima penghargaan Kalpataru itu masing-masingnya memiliki poin lebih tersendiri. Seperti di daerah Solok, ada sosok Wali Nagari yang memiliki peranan dalam kepedulian lingkungan. Begitu juga di daerah Pesisir Selatan, ada sekelompok anak muda yang melakukan konservasi penyu serta menata pantai.
Tak kalah hebatnya, ada di daerah Kabupaten Sijunjung, ada sosok masyarakat setempat yang memanfaatkan lahan bekas tambang, dan diubah jadi lahan produktif. Nah ketiga orang itu, telah diusulkan oleh DLH Sumatera Barat ke Kementerian LHK, untuk memperebutkan penghargaan Kalpataru 2020.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengelolaan Sampah Limbah B3 dan Peningkatan Kapasitas Dinas Lingkungan Hidup Sumatera Barat, Petriawaty, mengatakan, khusus untuk di Kabupaten Sijunjung itu, merupakan calon penerima Kalpataru untuk bidang penyelamatan lingkungan.