Gurihnya Papeda Ikan Kuah Kuning Tersaji di TMII

Editor: Koko Triarko

“Papeda Ikan Kuah Kuning ini disajikan panas-panas dan siap untuk disantap terasa sangat gurih dan enak. Tidak pakai nasi, lagi. Karena Papeda ini pengganti nasi,” ujarnya.

Menurutnya, Maluku Utara mempunyai potensi seni budaya yang beragam, begitu juga dengan kuliner. Makanya, Nuraini bersemangat untuk mempromosikan masakanan khas daerahnya, salah satunya Papeda Ikan Kuah Kuning ini.

Lebih lanjut dia mengatakan, Papeda Ikan Kuah Kuning ini di Maluku Utara dikenal juga dengan istilah makanan kebun.

“Jadi, di sana itu kalau ada acara daerah, makanan kebun ini harus ada walaupun makanan mewah seperti daging sudah tersaji di meja,” ujarnya.

Nuraini mengaku sejak Januari 2020 berdagang masakan khas Maluku Utara di anjungan TMII. Untuk membuka usahanya ini, terlebih dulu dirinya meminta izin kepada Gubernur Maluku Utara.

“Alhamdulillah, saya diizinkan untuk dagang makanan khas Maluku Utara di anjungan ini,” ujarnya.

Nuraini sangat bersyukur, karena antusias pembeli sangat bagus, tidak hanya karyawan TMII, tapi juga pengunjung dari berbagai daerah.

“Ya, masyarakat Maluku Utara yang berkunjung ke TMII, kangen makanan khas ini terobati. Pengunjung lainnya pun bisa menikmati,” tandasnya.

Namun sejak pandemi Covid-19 melanda dengan diterapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), hingga TMII juga tutup sementara terhitung sejak 23 Maret 2020, dan buka kembali  tanggal 21 Juni 2020, otomatis anjungan-anjungan juga mengikuti peraturan tersebut.

“TMII tutup, ya anjungan juga tutup, saya juga tidak jualan 3 bulan. Ini baru jualan lagi tanggal 5 Juli lalu, berbarengan dengan dibukanya Pasar Minggu Ria TMII,” ujarnya.

Lihat juga...