Di Sumsel Kasus Positif COVID-19 Tembus 3.000 Orang
PALEMBANG – Minggu (19/7/2020), jumlah warga Sumatera Selatan (Sumsel) yang terkonfirmasi positif COVID-19 bertambah 46 orang. Sehingga totalnya kini sudah menjadi 3.012 orang. Selama 120 hari sejak kasus pertama diumumkan pada 24 Maret 2020, jumlah yang terkonfirmasi positif sudah tembus lebih dari 3.000 orang.
“Kami mengevaluasi bahwa masih banyak masyarakat yang belum menerapkan protokol dengan baik, sehingga kasus positif masih fluktuatif,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Sumsel, Yusri, Minggu (19/7/2020).
Menurutnya, kasus-kasus baru akan terus bermunculan, dan pandemi di Sumsel tidak akan berakhir, jika protokol kesehatan tidak diterapkan secara disiplin dan serentak. Terutama penggunaan masker di ruang terbuka yang mulai berkurang.
GTPP Sumsel bahkan menyetujui, jika diterapkan penilangan atau sanksi, bagi warga yang tidak menggunakan masker di ruang publik. Hal itu untuk memberikan efek jera, sebab protokol kesehatan menjadi satu-satunya pola pencegahan COVID-19 yang efektif di saat ini. “Masyarakat itu patuhnya kalau sudah dihukum, misalnya aturan pakai helm sekarang ini sudah bagus sekali karena ada sanksinya,” tandas Yusri.
Oleh karena itu ia mengajak masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan, termasuk saat bekerja atau setiap beraktivitas. Terutama oleh mereka yang berada di sektor-sektor rentan, karena harus terlibat dalam kerumunan seperti di pasar dan pabrik.
Sementara itu, dari 46 kasus baru pada Minggu (19/7/2020), dari Palembang ada 39 orang, Lahat (dua orang), luar wilayah (dua orang), serta Prabumulih, Banyuasin, dan OKI masing-masing satu orang. Untuk kasus sembuh, bertambah 15 orang yang berasal dari Muara Enim ada 13 orang, Banyuasin (satu orang) dan Muba (satu orang), sehingga total menjadi 1.413 orang atau 46,9 persen. Kasus meninggal turut bertambah satu orang dari OKU, sehingga total menjadi 139 orang atau (4,62 persen). “Dari 3.012 kasus positif, 1.552 kasus dinyatakan selesai dan masih terdapat 1.460 kasus aktif,” pungkasnya. (Ant)