BMKG: Rentetan Gempa Bukan Berarti akan Terjadi Gempa Besar

Editor: Makmun Hidayat

JAKARTA — Rentetan gempa yang terjadi dalam beberapa hari belakangan ini, menimbulkan banyak pertanyaan dari masyarakat, yang mengaitkan ini dengan potensinya terjadi gempa yang besar. Padahal menurut kajian ilmiah, rentetan gempa atau yang biasa disebut gempa awal tidak bisa dipastikan sebagai pertanda terjadinya gempa besar.

Kepala Bidang Mitigasi Gempa dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono, M.Si menyatakan kejadian gempa merupakan suatu hal yang susah untuk diprediksi. Tapi kita perlu mewaspadai kemungkinan terjadinya gempa.

“Dalam ilmu gempa atau seismologi, khususnya teori tipe gempa, memang dinyatakan bahwa gempa besar itu diawali dengan gempa pendahuluan atau  gempa awal. Tetapi rentetan gempa suatu wilayah belum tentu berakhir dengan kemunculan gempa besar. Inilah karakteristik ilmu gempa yang memiliki sifat ketidakpastian yang tinggi,” kata Daryono, saat dihubungi, Kamis (9/7/2020).

Contohnya, gempa yang terjadi secara beruntun pada Selasa (7/9) lalu, tidak memiliki kaitan dengan gempa yang terjadi di Laut Jawa utara Jepara pada dini hari.

“Tidak memiliki kaitan juga dengan gempa selatan Garut pada pada pukul 11.44 WIB maupun gempa selatan Selat Sunda yang terjadi pada pukul 13.16 WIB. Karena semuanya berada pada sumber gempa yang berbeda dan berbeda pula mekanismenya,” urai Daryono.

Ia menjelaskan bahwa gempa tersebut terjadi sebagai manifestasi pelepasan medan tegangan pada sumber gempa masing-masing.

“Masing-masing sumber gempa mengalami akumulasi medan tegangan sendiri-sendiri, mencapai stres maksimum sendiri-sendiri hingga melepaskan energi juga sendiri-sendiri. Indonesia memang memiliki sumber gempa yang aktif dan kompleks dalam jumlah banyak. Jadi jika terjadi secara bersamaan, itu hanya kebetulan saja,” urainya.

Lihat juga...