Waspada DBD, Warga Sikka Harus Bersihkan Lingkungan
Editor: Makmun Hidayat
MAUMERE — Penyakit demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit yang menjadi momok bagi Provinsi NTT dan hampir setiap tahun merenggut korban jiwa terutama anak-anak.
Hingga Rabu (18/3/2020) jumlah kasus DBD di NTT mencapai 3.731 orang yang mengakibatkan 43 orang meninggal dunia di beberapa kabupaten.
“Pemerintah harus serius memberantas penyakit ini.Kesadaran warga juga harus ditingkatkan agar peduli kebersihan bukan hanya di kota saja,” sebut Heribertus Lure warga Kabupaten Sikka, Jumat (5/6/2020).
Ditemui di RS TC Hillers Maumere, Heri sapaannya mengatakan, di desa-desa jarang sekali ada tempat penampungan sampah dan juga tempat pembuangan akhir sampah. Warga desa, kata dia, suka membuang sampah di belakang rumah atau mengumpulkannya lalu dibakar di pekarangan rumah.
“Banyak sampah plastik seperti botol minuman yang dibuang sembarangan sehingga sering menjadi sarang nyamuk. Harusnya di desa juga ada gerakan membersihkan lingkungan seminggu sekali,” sarannya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, Petrus Herlemus mengatakan, imbauan dan promosi kesehatan di puskesmas dan pengumuman tetap dilakukan untuk menjaga kebersihan lingkungan.
Petrus mengaku telah menginstruksikan ke puskesmas untuk memantau angka bebas jentik di wilayahnya masing-masing mengingat saat ini masih terdapat hujan.
“Kalau angka bebas jentiknya meningkat maka petugas kesehatan di puskesmas akan segera turun melakukan sosialisasi agar angka bebas jentiknya mencapai 95 persen,” terangnya.