Warga Lamsel Gencarkan Pekarang Pangan Lestari di Masa Pandemi
Editor: Makmun Hidayat
Memiliki lahan yang semula tidak produktif, Suyatinah memastikan bisa memenuhi kebutuhan pangan. Hasil panen pisang kepok, singkong jadi bahan kebutuhan pokok. Proses pemanfaatan dua jenis tanaman itu bisa dilakukan bertahap. Pohon pisang dijual bagian daun untuk kemasan makanan dengan hasil puluhan ribu perpekan. Buah dimanfaatkan untuk pembuatan makanan.

Jenis tanaman singkong yang dikhususkan untuk pemanfaatan daun bisa dijual ke pemilik warung makan. Satu rumpun tanaman singkong jenis roti menurutnya bisa dipanen puluhan kali bagian daun. Sebagian tanaman. Singkong dipertahankan hingga memiliki buah bisa dijual bagian umbinya. Tanaman singkong menurutnya bisa dipanen saat usia satu tahun.
“Selama belum bisa dipanen bagian umbinya daun singkong bisa dimanfaatkan sebagai sayuran,” cetus Suyatinah.
Suyatinah menyebut kegiatan pekarang pangan lestari merupakan kegiatan swadaya. Ia menerapkan pemanfaatan pekarangan agar bisa diikuti oleh warga lain. Selain di pekarangan ia menanam berbagai jenis bahan pangan,pemanfaatan bahan bekas sebagai media tanam dilakukan. Media bahan bekas yang digunakan berupa kemasan plastik bekas sebagian polybag baru.
Berbagai jenis tanaman yang telah ditanam memakai polybag, kemasan plastik bekas cukup beragam. Ia bahkan memanfaatkan bagian atas kolam untuk menanam seledri,bawang merah, bawang putih, kemangi dan cabai. Pemanfaatan lahan terbatas tetap bisa menghasilkan bahan pangan beragam,bergizi seimbang,aman dan bisa meningkatkan pendapatan kelyarga.