PMI Banyuwangi dan Bojonegoro Sterilkan Pondok Pesantren

JAWA TIMUR – Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Banyuwangi dan Bojonegoro, Jawa Timur, menyisir ke sejumlah pondok pesantren, untuk melakukan sterilisasi. Mereka menyemprotkan cairan disinfektan (disinfeksi), dalam upaya mencegah penyebaran COVID-19.

“Seluruh kekuatan personel kami kerahkan dalam serangkaian kegiatan preventif, saat ini disinfeksi di konsentrasikan ke setiap ponpes, menjelang penerapan normal baru (new normal),” Humas PMI Kabupaten Banyuwangi, Ismiati, Sabtu (20/6/2020).

Tercatat PMI Kabupaten Banyuwangi intensif menyemprotkan desinfektan ke 84 Pondok Pesantren (Ponpes), sekaligus memberikan edukasi terkait Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS), dalam upaya memutus penyebaran COVID-19. Proses disinfeksi dilakukan relawan PMI dari tingkat kabupaten, kecamatan hingga relawan Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat). Hal itu dikarenakan di kabupaten Banyuwangi ada 187 Pondok Pesantren.

Proses disinfeksi setiap ponpes tidak boleh berhenti, dan harus dilakukan secara rutin. Kegiatan itu untuk membantu pemerintah dalam upaya menerapkan normal baru, sekaligus mempersempit penyebaran COVID-19. “Kami juga sudah menyalurkan bantuan alat semprot dan cairan disinfektan ke sejumlah ponpes, agar disinfeksi bisa dilakukan secara mandiri, apalagi menjelang pendaftaran santri baru dan dibukanya kembali kegiatan ponpes,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Markas PMI Kabupaten Bojonegoro, Sukohawidodo mengatakan, selain melakukan penyemprotan desinfektan ke pondok pesantren, pihaknya juga mengedukasi tentang PHBS dan protokol kesehatan.

Kegiatan tersebut dilakukan secara berkelanjutan, sebagai langkah antisipasi menjelang pendaftaran santri baru dan kegiatan ponpes akan diaktifkan kembali. Tidak hanya di ponpes saja, disinfeksi sekaligus edukasi ini juga dilakukan berbagai sarana publik yang ada di Kabupaten Bojonegoro. Disinfeksi yang dilakukan merupakan permintaan dari pihak ponpes maupun masyarakat.