Petani di Gunung Kidul Galakkan Penanaman Bawang Putih

GUNUNG KIDUL – Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, berupaya membangkitkan kembali produksi bawang putih lokal di wilayah ini yang hampir punah dengan memberikan dukungan benih kepada petani.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunung Kidul, Bambang Wisnu Broto, di Gunung Kidul, Rabu, mengatakan, pihaknya berupaya agar bawang putih lokal tidak punah, sehingga komoditas ini masih bertahan di bumi Handayani.

“Saat ini baru wilayah Kecamatan Playen mengembangkan bawang putih lokal. Kami berupaya untuk menawarkan ke kelompok tani yang lain. Saat ini, kami sudah menyiapkan sekitar 70 kilogram benih bawang putih yang akan disalurkan kepada petani,” kata Bambang.

Dia mengatakan jika bawang putih lokal kalah bersaing dengan impor karena ukuran, namun dalam segi rasa jauh lebih beraroma bawang putih lokal.

“Kami berupaya jangan sampai komoditas lokal seperti bawang putih punah, dan memilih yang impor,” kata Bambang.

Ia mengatakan bawang putih yang dikembangkan varietas Lumbu Putih asli Gunung Kidul, dan benihnya dari 35 kilogram sekarang menjadi 217 kilogram. Kelompok tani yang mengembangkan Gemah Ripah, Desa Logandeng, Playen.

“Sekarang berkembang dan ditanam di beberapa tempat di Gunung Kidul dan luar Gunungkidul seperti wilayah Sukoharjo, Jawa Tengah, meski belum banyak,” katanya.

Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Gemah Ripah, Sugiman (63) menceritakan, sejak lama hingga tahun 2000-an awal bawang putih varietas Lumbu Putih masih ditanam para petani di daerahnya. Saat itu, bawang putih lokal ini masih bertahan dari gempuran bawang putih impor meski dalam jumlah tak begitu besar.

Lihat juga...