Penjualan Perlengkapan Sekolah di Bandar Lampung Mulai Meningkat
Editor: Koko Triarko
Johansah menyebut, meski belum ada kepastian sekolah di Bandar Lampung menerapkan belajar tatap muka, orang tua memilih menyiapkan antisipasi. Pembelian seragam tetap dilakukan sejumlah orang tua, sembari menunggu pelaksanaan tahun ajaran baru. Meski tetap akan dilakukan dengan sistem belajar jarak jauh, peralatan sekolah tetap disiapkan oleh orang tua pelajar.
Santi, penjaga toko di pasar Bambu Kuning lainnya, mengatakan kebutuhan seragam sekolah tetap banyak dicari. Sehari, permintaan seragam sekolah mencapai 10 hingga 15 stel. Permintaan tersebut lebih ramai daripada pekan sebelumnya yang hanya mencapai 5 hingga 10 stel. Selain membeli seragam sekolah, sebagian konsumen memilih membeli kaos, kemeja batik dan pakaian jenis lain.
“Imbas pandemi Covid-19 pelanggan yang datang berkurang, namun mulai ramai mendekati tahun ajaran baru untuk kebutuhan peralatan sekolah,”cetusnya.
Sesuai omzet yang diperoleh, permintaan seragam sekolah ikut mendongkrak. Sebelumnya, omzet dalam sehari dari permintaan seragam sekolah dan peralatan lain mencapai Rp3 juta per hari. Namun dalam sepekan terakhir, omzet mencapai Rp5 juta per hari. Meski naik, omzet tersebut lebih rendah dari tahun sebelumnya mencapai Rp7 juta per hari.
Salah satu orang tua yang memiliki anak usia SD dan akan masuk ke bangku SMP, mengaku membeli sejumlah peralatan sekolah berupa baju, celana, dasi, sepatu dan tas. Meski pihak sekolah belum memastikan sistem kegiatan belajar mengajar akan dilakukan dengan tatap muka, ia tetap membeli seragam baru.
“Persiapan tetap harus dilakukan, dengan harapan kegiatan sekolah kembali berjalan normal,” terangnya.