Pembelajaran Lewat Radio di Sikka Dinilai Kurang Efektif

Editor: Koko Triarko

MAUMERE – Pemerintah Kabupaten Sikka melalui Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olah Raga (PKO), melaksanakan pembelajaran melalui Radio Suara Sikka yang dicanangkan dan dimulai sejak  27 April hingga 27 Mei 2020.

Pembelajaran dilakukan di rumah masing-masing atau berkelompok dalam jumlah terbatas, pada setiap Senin hingga Rabu bagi para peserta didik jenjang SD/MI Kelas IV, V dan VI serta SMP/MTs, yang dibawakan oleh guru berkompeten yang ditentukan oleh Dinas PKO Kabupaten Sikka.

“Pembelajaran secara online dan melalui radio masih belum efektif. Masih banyak daerah di Kabupaten Sikka yang belum memiliki sinyal telepon selular,” sebut Rafael Raga, tokoh masyarakat dan mantan Ketua DPRD Sikka, NTT dua periode, Kamis (18/6/2020).

Rafael menyebutkan, selain tidak memiliki sinyal telepon selular, banyak murid yang tidak memiliki radio. Meskipun bisa didengar melalui telepon genggam android, namun banyak siswa di desa orang tuanya tidak mampu membeli telepon genggam tersebut.

Selain itu, sambungnya, pihak sekolah juga tidak memiliki anggaran untuk membeli radio, sehingga para siswa bisa belajar melalui radio di sekolah atau di rumah warga.

“Kondisi di beberapa daerah seperti di Kecamatan Waiblama, banyak desa yang belum dialiri listrik hingga ke dusun-dusun. Ini yang membuat belajar secara online dan melalui radio kurang efektif,” terangnya.

Rafael menyarankan, agar pembelajaran melalui radio tidak perlu dilakukan lagi, karena banyak anak yang tidak mengikuti pembelajaran ini. Selain itu, para guru juga tidak bisa mengontrol apakah murid mendengarkan radio atau tidak.

Sementara itu Kepala Sekolah SMPN 1, Maumere, Vitalis P. Sukalumba, meminta agar pembelajaran melalui radio diperbaiki lagi, karena masih terdapat berbagai kekurangan selama pelaksanaannya.

Lihat juga...