Penggunaan Bahan Kimia Berlebihan Berdampak Pencemaran Tanah

Editor: Makmun Hidayat

MAUMERE — Para petani padi dan sayuran di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) masih banyak yang menggunakan pupuk dan pestisida kimia untuk menyuburkan tanaman dan membasmi hama.

Kelebihan penggunaan pupuk dan pestisida kimia oleh petani akan berdampak terhadap pencemaran tanah dan menyebabkan keasaman tanah tinggi sehingga berdampak kepada tanaman yang menyebabkan tanaman tidak tumbuh subur.

“Banyak lahan pertanian kita yang tanamannya tidak subur karena tingkat keasaman tanahnya tinggi. Untuk mengatasinya maka harus mulai gunakan pestisida dan pupuk organik,” tegas Direktur Wahana Tani Mandiri, Carolus Winfridus Keupung, Rabu (3/6/2020).

Wim sapaannya menyebutkan, pemilihan penggunaan pestisida dan pupuk organik oleh petani terjadi karena petani selalu diberikan bantuan pupuk dan pestisida kimia serta mudah diperoleh.

Menggunakan pestisida kimia secara berlebihan juga akan berdampak terhadap hama yang berkembang pesat seperti serangan hama Ulat Grayak yang terjadi pada tanaman jagung petani di Sikka awal tahun 2020.

“Musuh alami hama terbunuh sehingga terjadinya ledakan hama seperti yang kita alami awal tahun 2020 lalu.Serangan hama ulat grayak menyebabkan ratusan hektare jagung petani kita mengalami gagal panen,” sebutnya.

Direktur Wahana Tani Mandiri, Carolus Winfridus Keupung saat ditemui di kantornya, Rabu (3/6/2020). -Foto: Ebed de Rosary

Penggunaan pestisida kimia yang berlebihan, tambah Wim, juga akan membuat sayuran dan buah-buahan mengandung bahan kimia yang bisa berdampak negatif terhadap tubuh manusia.

Lihat juga...