Obat Covid-19 Ditemukan, Dorong Ekonomi Nasional Bergairah

Namun demikian, ia meminta masyarakat atau pelaku ekonomi tidak terlena, dan harus tetap waspada sebab kondisi fluktuatif atau naik turun ekonomi bisa saja terjadi.

“Oleh karena itu, lebih baik mencegah dari pada mengobati. Tetapi intinya, ada harapan lagi bisa bekerja normal,” katanya.

Sementara itu, Tommy menilai, menurunnya ekonomi selama pandemi COVID-19 disebabkan tiga faktor, yakni kurangnya bahan baku, tertutupnya negara tujuan ekspor dan turunnya produktivitas industri akibat pembatasan sosial berskala besar yang diterapkan pemerintah.

Hal ini, kata dia, menyebabkan kinerja ekspor Jawa Timur Mei 2020 mengalami penurunan sebesar 9,53 persen, dari 1,37 miliar dolar AS di bulan April 2020 menjadi 1,24 miliar dolar AS di bulan Mei 2020.

“Kondisi ini sangat wajar karena perlambatan ekonomi akibat pandemi COVID-29 tidak hanya terjadi di Indonesia tetapi di seluruh dunia,” katanya.

Sebelumnya, data BPS Jatim menunjukkan impor non migas Jatim pada bulan Mei 2020 mengalami penurunan sebesar 32,4 persen, padahal komoditas impor Jatim terbesar adalah bahan baku industri.

“Sekitar 70 persen lebih bahan baku industri kita itu berasal dari impor. Jika impor Jatim terkendala, maka produksi industri Jatim juga akan terkendala,” ujarnya. (Ant)

Lihat juga...