Masih Zona Oranye, Malang Raya Kembali Jalani Masa Transisi
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
Lebih lanjut, Walikota Batu, Dewanti Rumpoko, menyebutkan, bahwa hingga saat ini kota Batu masih dalam posisi oranye sehingga tetap menjalankan fase transisi.
Menurutnya, kendala terbesar yang dihadapinya saat ini adalah bagaimana agar bisa mendisiplinkan masyarakat untuk tetap memakai masker, jaga jarak, cuci tangan itu yang masih terus dilakukan.
“Untuk itu kami minta kepada teman-teman wartawan agar bisa menjadi media yang terus mengajak masyarakat untuk disiplin menggunakan masker, jaga jarak, dan cuci tangan,” ucapnya.
Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko mengatakan, sesuai dengan indikator kesehatan yang dikeluarkan oleh gugus tugas, bahwa kota Malang berada dalam posisi zona resiko sedang artinya berwarna oranye, sehingga perlu disiapkan langkah-langkah untuk berjuang masuk ke zona kuning dan hijau.
Pertama adalah dengan menghadirkan kampung tangguh secara merata di seluruh wilayah kota Malang. Karena berdasarkan fakta, cluster yang kemarin terjadi di Mergosono dan Binor itu belum terbentuk kampung tangguh.
“Kampung tangguh ini nantinya akan dipertajam lagi sampai pada level RT sampai ke keluarga tangguh,” sebutnya.
Berikutnya adalah langkah-langkah untuk mendisiplinkan warga terus akan dilakukan dengan gerakan satgas gabungan untuk operasi di lapangan. Jika ada warga yang positif akan langsung diisolasi dengan memperhatikan kondisi di wilayahnya dan tempat tinggalnya.
“Tidak bisa serta merta dilakukan isolasi mandiri karena faktanya banyak isolasi mandiri yang pada akhirnya berkembang pada keluarga yang lain,” tuturnya.
Terakhir, pihaknya sudah membentuk satgas khusus dengan bekerjasama dengan fakultas kedokteran UB, UIN, UMM, dan Unisma sekaligus satgas NU agar bisa mempercepat terwujudnya ke zona kuning dan hijau.