Les Bassins de Lumières’ Dibuka di Prancis

JAKARTA – Pusat seni digital terbesar di dunia, Les Bassins de Lumières, dibuka pada 10 Juni di kota Bordeaux, Prancis, menggunakan bekas pangkalan kapal selam pada masa perang dunia ke dua. Pusat seni ini akhirnya dibuka, setelah mengalami penundaan selama tujuh minggu akibat karantina wilayah (lockdown) di Prancis.

Kendati sudah dibuka untuk umum, pusat seni ini memberlakukan protokol kesehatan secara ketat, seperti menjaga kebersihan dan pemberlakuan jarak sosial.

Pembelian tiket masuk hanya dapat dilakukan secara daring, di depan pintu masuk terdapat pemeriksaan suhu, pengunjung harus mengenakan masker dan cairan pembersih tangan.

Terkait jarak sosial, pusat seni ini memberikan setidaknya lima meter persegi ruang individu, mengingat luas ruang dalam pusat seni adalah 3.000 meter persegi atau sekira 12 kali luas lapangan tenis.

“Setiap orang memiliki setidaknya lima meter persegi ruang individu”, kata Direktur Pusat Seni, Augustin de Cointet.

“Kami memang memberlakukan protokol kesehatan dengan ketat, namun kami juga ingin semua orang menikmati pengalaman seni di tempat ini.”

Pusat seni digital ini memamerkan pertunjukan cahaya dan suara dari karya seniman legendaris, Gustav Klimt, yang diproyeksikan ke setiap permukaan, di ruang dengan panjang 110 meter dan tinggi langit-langit mencapai 12 meter.

Interior neoklasik Imperial Vienna berubah menjadi gambar bernuansa emas khas Klimt seperti “The Kiss”, “Judith and the Head of Holofernes” hingga “Adele Bloch-Bauer”.

Suasana menjadi makin megah karena karya seni ini diiringi dengan musik karya Wagner, Beethoven, Mahler dan Philip Glass.

Lihat juga...