Bengkel Misi Maumere Kembangkan Pertanian Organik
Editor: Koko Triarko
Semua sayuran dan buah-buahan, dijual sendiri secara online dan membuka sebuah lapak kecil di depan Bengkel Misi, dan setiap hari selalu ramai dikunjungi pembeli.
Ada warga Kota Maumere yang sudah menjadi pelanggan dan rutin membeli, bahkan pesanan menumpuk sehingga sering kehabisan stok sayuran dan buah-buahan.
“Sehari, pendapatannya bisa mencapai Rp300 ribu, khusus sayuran saja. Kami menjual sayur kangkung, terong, sawi dan lainnya. Kami juga menjual bawang merah dan bawang putih organik serta baru mencoba membuat dan memasarkan tempe,” jelasnya.
Dian mengaku, produk sayuran dan buah-buahan yang dijual di Bengkel Misi harga jualnya sama dengan di pasar, dan rata-rata dijual Rp5.000 sehingga terjangkau masyarakat berpenghasilan rendah.
Direktur Wahana Tani Mandiri, Carolus Winfridus Keupung, mengatakan masyarakat sudah banyak yang mengkonsumsi produk organik, karena tidak berdampak buruk terhadap kesehatan.
Banyak produk organik pun mulai ditanam, namun memang belum banyak petani yang mau menanamya, dan masih lebih memilih menggunakan bahan kimia seperti pupuk dan pestisida.
“Pertanian organik bagus, karena petani tidak bergantung kepada pihak luar. Kalau menggunakan bahan kimia, harus membeli pupuk dan pestisida dan pasti mengeluarkan biaya, padahal semua bahan pupuk dan pestisida organik tersedia di kebun, hanya perlu diolah saja,” pungkasnya.