Alat PCR RSUD Provinsi Papua Barat Sudah Sampai Pelabuhan Manokwari
MANOKWARI – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Papua Barat segera memiliki alat pendeteksi infeksi virus corona, Polymerase Chain Reaction (PCR).
Juru bicara Pemprov Papua Barat pada penanganan COVID-19, Arnoldus Tiniap mengutarakan, kontainer berisi alat PCR tersebut sudah tiba di pelabuhan Manokwari. Dalam waktu dekat akan dibongkar dan dibawa ke rumah sakit yang terletak di belakang komplek Irmanjaya, Manokwari tersebut. “Kami juga sudah memberangkatkan tiga tenaga analis dan satu dokter untuk menjalani pelatihan di Makassar. Mereka yang nanti akan mengoperasikan alat itu,” ucap Arnold, Senin (1/6/2020).
Pelatihan akan berlangsung selama lima hingga tujuh hari di Laboratorium Kesehatan Makassar. Diharapkan, pekan depan para petugas medis tersebut sudah kembali ke Manokwari, dan langsung mengoperasikan alat PCR tersebut. “Nanti kalau alat sudah tiba di rumah sakit akan diinstal dulu. Setelah siap dan tenaga medis tiba bisa langsung uji coba,” tambahnya.
Fasilitas kesehatan (Faskes) karantina RSUD Provinsi Papua Barat selama ini sudah merawat delapan warga positif COVID-19. Dari delapan orang tersebut, enam di antaranya sudah sembuh dan dipulangkan.
Saat ini tersisa dua orang positif, dan satu orang dalam pemantauan (ODP). Semuanya saat ini dikarantina di RSUD tersebut. “Satu ODP ini tenaga tukang yang selama ini bekerja pada pembangunan rumah sakit. Beberapa waktu lalu ada sekitar 20 orang tukang mau pulang kampung halamanya di Jawa, sebelum pulang kita lakukan rapid test dan satu menunjukan hasil reakti makanya kita karantina,” tandasnya.
Sebagaimana enam pasien yang lain, Arnoldus berharap dua pasien positif yang kini berada di rumah sakit bisa segera sembuh, dan dapat kembali ke keluarganya masing-masing. Dari delapan orang positif COVID -19 di Manokwari hanya satu yang dari kelompok PDP, sisanya dari OTG, termasuk dua pasien positif yang ada saat ini. “Yang dari OTG ini mereka tidak mengalami gejala dan kondisi kesehatan mereka cukup bagus. Dengan demikian potensi untuk sembuh sangat besar,” pungkasnya. (Ant)