Rombongan Terakhir Korban PHK Menyeberang ke Merak
Editor: Koko Triarko
LAMPUNG – Sebanyak 78 orang penumpang pejalan kaki, empat di antaranya wanita, menjadi rombongan terakhir yang menyeberang ke Merak.
Ghalib, salah satu petugas dari balai pengelola transportasi darat (BPTD) wilayah VI Bengkulu-Lampung, mengatakan rombongan tersebut merupakan pekerja terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) di Sumatra.
Berdasarkan catatan, sejumlah pekerja berasal dari wilayah Merangin, Jambi, Riau dan Muara Enim, Sumatra Selatan. Sebagian pekerja berasal dari sejumlah proyek pembuatan jalan tol Sumatra dan proyek pembangkit listrik tenaga air (PLTA), serta pembangunan jaringan saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET) milik PLN. Surat jalan, surat terkena PHK dan bukti proyek selesai menjadi alasan untuk menyeberang.
Ghalib yang enggan diambil gambar menyebut semua dokumen telah diverifikasi. Dokumen paling penting, menurutnya adalah surat kesehatan yang telah dilakukan oleh perusahaan asal. Selain itu, dokumen telah diperiksa oleh tim gugus tugas di cek poin terakhir yang ada di pelabuhan Bakauheni. Rombongan terakhir calon penumpang hanya menjalani pemindaian suhu tubuh sebelum membeli tiket.

“Petugas kesehatan dari Dinas Kesehatan terakhir bertugas hari ini usai rombongan terakhir calon penumpang asal Sumatra tidak ada lagi, pelayanan akan dihentikan untuk pejalan kaki karena pembelian tiket hanya untuk kendaraan angkutan barang,” terang Ghalib, saat ditemui Cendana News di loket pembelian tiket pelabuhan Bakauheni, Sabtu (24/5/2020).