Pusat Perbelanjaan di Gorontalo Ditutup Seminggu
GORONTALO – Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie, memutuskan untuk menutup pusat perbelanjaan selama seminggu, terhitung mulai Kamis (21/5/2020) sore. Kebijakan tersebut diambil, setelah sebelumnya pusat perbelanjaan diperbolehkan beroperasi selama pandemi, namun malah meningkatkan kerumunan pembeli.
“Penutupan berlaku mulai 21 Mei sampai 27 Mei 2020. Kami sudah hubungi Wakapolda, Karo Ops, Satpol dan Dinas Perhubungan baik provinsi maupun kota. Ini demi memutus penyebaran virus corona,” ungkap Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie, Kamis (21/5/2020).
Langkah itu diambil karena, adanya peningkatan keramaian dan aktivitas di pusat perbelanjaan. Hal itu, berpotensi besar meningkatkan jumlah warga terinfeksi COVID-19. “Yang belanja ini bukan hanya dari Kota Gorontalo tapi juga dari kabupaten-kabupaten di luar kota. Sebagian juga tidak mengikuti protokol kesehatan. Makanya harus kami tutup,” tandas Rusli.
Gubernur meminta masyarakat tidak perlu khawatir untuk persoalan memenuhi kebutuhan dasar. Penutupan tidak berlaku bagi para pedagang kebutuhan bahan pangan pokok atau sembako.
Terkait opini yang berkembang di masyarakat tentang penutupan masjid dan pembiaran aktifitas di pusat-pusat perbelanjaan, Rusli menegaskan tidak ada pilih kasih dalam hal itu. “Saya mendapat sorotan dari masyarakat, kata mereka masjid ditutup sementara toko, mall dan pasar dibuka. Persepsi ini yang sangat berbahaya, seolah-olah kami melarang masyarakat beribadah,” tukasnya.
Bagi para pekerja yang terdampak peraturan, Rusli berjanji akan memberikan bantuan bahan pangan pokok bersubsidi, untuk kebutuhan hidup para pekerja selama dirumahkan. Selain menutup pusat perbelanjaan, Pemerintah Provinsi Gorontalo juga bersepakat meniadakan Salat Idul Fitri di masjid ataupun lapangan.”Masyarakat diminta salat di rumah masing-masing,” katanya. (Ant)