Pemerintah Harus Mewujudkan Pemerataan Ekonomi

Editor: Mahadeva

Ketua Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat Majelis Ulama Indonesia (KPEK MUI), Azrul Tanjung saat ditemui di Jakarta, beberapa waktu lalu. Foto: Sri Sugiarti

“Kita ini masih banyak produk impor, padahal kita punya lahan yang luas Tapi kita masih impor beras, jagung, kedelai, gula, kacang tanah dan lainnya. Persoalan mendasar itu bagaimana menggerakkan yang paling bawah yaitu petani,” tandasnya.

Ketersediaan pasokan kebutuhan dengan harga terjangkau, dan akses yang mudah di masyarakat diyakini akan mendorong pemberdayaan dan penguatan kemandirian ekonomi masyarakat. “Ketika petani menjadi produsen meski berskala kecil, maka sistem distribusi akan membuat harga bahan baku terjangkau. Terjadi peningkatan kemampuan produksi dan akan mengungkit daya beli,” tandasnya.

Dalam kemitraan usaha, usaha kecil atau petani bisa menjual hasil panen secara langsung kepada pengusaha besar. “Mata rantainya kan jadi terputus. Diharapkan kehidupan petani lebih sejahtera,” ujarnya.

Sementara saat ini masih banyak pelaku UKM atau petani yang tidak mampu membiayai usaha. Biaya di sektor tersebut masih dirasakan mahal, dan mereka kesulitan untuk mengakses perbankan. “Pembiayaan kredit untuk UKM dan petani masih rendah, dan bagi hasilnya masih tinggi. Sehingga memberatkan dan masih banyak UKM yang terbelit dengan lintah darat,” tukasnya.

Lihat juga...