Pedagang Serabi di Banyumas Mulai Buka Lagi
Editor: Koko Triarko
“Sudah lama sekali berjualan di sini, pelanggan juga banyak yang sudah regenerasi, kalau dulu yang membeli ibunya atau ayahnya, sekarang anaknya,” tuturnya.
Bahan baku utama serabi adalah tepung beras. Setelah diolah dan dicampur dengan parutan kepala muda, adonan dibagi menjadi dua buah panci besar. Satu panci berisi adonan serabi berwarna putih dan satu panci lainnya adonan diberi warna kecoklatan, karena ditambah dengan gula jawa untuk memberikan rasa manis.
Ada delapan tungku serabi berderet, dengan pemanas dari kayu bakar dicampur arang. Murtiningsih menuang adonan berwarna putih satu sendok besar, kemudian ditambah satu sendok adonan coklat di atasnya. Lalu, tungku langsung ditutup. Sekitar 5 menit, serabi sudah matang, tanpa perlu dibolak-balikan.
“Kalau bahan untuk membuat adonan serabi, hanya tepung beras sama parutan kelapa saja, hanya saja kelapanya dipilih yang muda. Jadi, sama sekali tidak menggunakan pengawet atau pun pemanis, untuk rasa manis serabi, dicampur dengan gula jawa murni,” jelasnya.
Salah satu pembeli, Vivin, mengatakan serabi yang terketak di Jalan HR Bunyamin, Purwokerto tersebut menjadi langganannya sejak lama. Sebab, rasanya enak dan manis serta gurihnya juga pas di lidah.