Manfaatkan Lahan Kosong, Pemkot Denpasar Gagas ‘Urban Farming’

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

Sementara itu, dikonfirmasi terpisah, Koordinator Pekarangan Pangan Lestari Smansa Urban Farming (Surfing), I Gede Dedi Kusuma Antara, mengatakan, kegiatan ini merupakan rangkaian dari kegiatan yang sebelumnya dalam rangka membantu penanganan dampak ekonomi covid-19.

Urban farming ini merupakan konsep pemindahan pertanian konvensional ke pertanian perkotaan mengingat saat ini berkurang lahan pertanian di perkotaan, khususnya di Kota Denpasar,” ujarnya.

Lebih lanjut dikatakannya, ada pun tanaman yang ditanam dalam pekarangan seperti cabai, terong, tomat, bayam, kangkung, dan Pare. Tidak hanya tanaman, juga terdapat beberapa kolam pembudidayaan ikan Lele.

Kegiatan seperti ini yang ingin ditularkan kepada masyarakat untuk bisa memanfaatkan lahan pekarangan yang terbatas agar bisa ditanami beberapa komoditi pertanian. Membantu meringankan ekonomi keluarga dan ke depan bisa diselaraskan antara pembangunan sektor pariwisata dengan pembangunan sektor pertanian.

“Untuk itu kami komunitas Smansa Urban Farming (Surfing) membuat percontohan perkebunan yang bisa ditiru oleh masyarakat,” tandas Dedi Kusuma.

Lihat juga...