Mahasiswi Unej Manfaatkan Peluang Bisnis Saat Pandemi Covid-19

Editor: Koko Triarko

“Tidak semua bikinan sendiri. Seperti macaroni, molreng, dan sosis saya harus mencari supplier untuk bisa memenuhi keinginan konsumen,” kata Dea.

Dengan modal Rp400 ribu, Dea membuka bisnis tersebut dilengkapi dengan mendaftar di aplikasi online shoping.

“Media yang saya gunakan untuk memasarkan produk dengan cara online, melalui aplikasi Whatsapp, Instagram, Shopee, dan juga membuat bussines site di Google ,” paparnya.

Varian jajanan yang dijajakan meliputi Macaroni 50gr dengan harga Rp2.500, Macaroni 100gr seharga Rp4.000, Molreng 50gr Rp3.000, Molreng 100gr Rp5.000. Sedangkan Tela-tela crispy 1 kotak Rp5.000, Tahu Kocek 1 kotak Rp5.000.

“Konsumennya mulai dari anak-anak hingga dewasa yang sedang melakukan pembelajaran daring. Omzet yang saya dapat setiap hari tidak menentu, kurang lebih Rp100.000 tiap harinya,” jelas anak ke dua dari pasangan Suryadi – Anita Wiswadiah.

Dea juga tidak menampik dampak pandemi Covid-19 juga menyasar aktivitas penjualannya. Pandemi ini dapat membawa dampak baik juga buruk.

“Baiknya karena harus di rumah saja, kebanyakan orang membutuhkan cemilan dan banyak orderan yang masuk. Menjadi buruk karena saya tidak bisa memberikan layanan delivery order, karena harus di rumah saja, sehingga kebanyakan konsumen tidak ingin mengeluarkan biaya lebih untuk membayar ongkos kirim,” pungkasnya.

Lihat juga...