JEJAK IBU TIEN SOEHARTO DALAM MEMAJUKAN PENCAK SILAT

Redaktur: Muhsin E Bijo Dirajo

Kemudian Pondok Gedeh, sebagai gelangang pertandingan pesilat dalam menuai prestasi. Fasilitas ini dilengkapi dengan tribun kapasitas 3.000 tempat duduk permanen, dua set kursi panggung VIP, sistem pengolahan suara dan lampu penerangan, serta toilet. Kesemuanya itu disesuaikan dengan standar international.

Di depan Pondok Gedeh ini terdapat monumen persembahan warga pencak silat sedunia untuk mengenang Ibu Tien Soeharto, yang begitu besar sumbangsih Beliau bagi negara Indonesia dalam mengembangkan dan pelestarian Pencak Silat.

Dalam monumen itu tertulis ‘Di hari suci kau tinggalkan kami, dengan segala kemuliaan dan keagunganmu, bimbingan dan sumbanganmu tiada tara. Ikrar kami mengabdikan cita dan citramu dalam karsa dan karya pesilat Indonesia’.

Fasilitas lainnya, adalah Pondok Pustaka yang berada di sisi kanan pintu masuk utama padepokan adalah perpustakaan dan museum. Museum ini menyimpan informasi sejarah pencak silat mulai awal ditemukan berdasarkan kajian mendalam sejak zaman prasejarah sampai perkembangan pencak silat menembus dunia Internasional. Tersimpan juga berbagai senjata khas pencak silat dari seluruh Indonesia

Untuk mempromosikan Pencak Silat ke dunia internasional, museum ini mencatat terbentuknya PERSILAT atau Persekutuan Pencak Silat Antar Bangsa yang diinisiasi Indonesia.

Yang menarik perhatian di dalam museum ini, yakni tersaji foto besar almarhumah Ibu Tien Soeharto, Ibu Pemersatu Pencak Silat Indonesia. Di bawah foto tersebut, terdapat untaian puisi yang menggambarkan betapa warga pencak silat nusantara dan dunia sangat sedih ketika Beliau meninggal dunia pada 28 April 1996.

Lihat juga...