Inilah Skema UMKM di Sumbar Menghadapi ‘New Normal’
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
Soal harga, Zirma menegaskan, tentunya harga-harga yang ditawarkan oleh pelaku UMKM sangat terjangkau, ketimbang harus datang ke pasar, dimana bisa saja dikenai biaya bensin dan parkir kendaraan. Namun di bajojo tidaklah demikian, hanya perlu dipesan di rumah, dan biaya kurirnya tidaklah terlalu mahal.
“Untuk ojek online ataupun kurir, saya melihat seluruh daerah yang nantinya UMKM yang ada di bajojo, pemerintah di daerah harus menyediakan ojek online. Agar pesanan bisa diantar dengan waktu hitungan menit saja. Soal ini pun, tengah dikaji dan tengah diusulkan ke Gubernur Sumatera Barat,” ujarnya.
Dikatakannya, dengan demikian, masyarakat tidak perlu beramai-ramai untuk pergi ke pasar, dimana dalam situasi Covid-19 ini, bisa saja lokasi pasar menjadi tempat yang berisiko terjadi penularan Covid-19. Hal itu juga yang menjadi landasan bagi Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumatera Barat, agar perekonomian UMKM tetap membaik dalam kondisi New Normal nanti.
“Jadi saya tegaskan lagi, ini baru sebuah rencana dan skema yang kita persiapkan dan kita usulkan ke gubernur. Bagaimana jawaban dan penjelasannya, kita tunggu,” ungkapnya.
Bahkan di sisi lain, Zirma menjelaskan, ada juga terpikir untuk memberikan stimulan kepada UMKM melalui koperasi. Ia menyebutkan rencana stimulan itu, bukan diberikan semacam bantuan seperti bansos, tapi melainkan samacam pinjaman modal usaha.
Menurutnya, dalam situasi Covid-19 ini stimulan yang dimaksud itu dapat membantu UMKM serta mendorong UMKM untuk terus tumbuh, meski kini dalam situasi pandemi Covid-19. Namun, tentunya Dinas Koperasi dan UKM berharap skema UMKM dalam menghadapi New Normal ini, dapat diikuti dengan baik, sehingga perekonomian tetap berlanjut dalam kondisi pandemi Covid-19.