Ada Delapan Kluster Penularan COVID-19 di Sumbar

Grafik kluster penularan COVID-19 di Sumbar – Foto Ant

PADANG – Ahli Epidemiologi Universitas Andalas (Unand) Padang, Defriman Djafri Phd mengungkapkan, ada delapan kluster penularan Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) di Sumatera Barat (Sumbar).

“Kluster terbesar yaitu Pasar Raya Padang, dengan tingkat penularan terbesar,” kata Defriman di Padang, Sabtu (2/5/2020).

Dari penelitian epidemiologi yang dilakukan, awal mula penularan di kluster Pasar Raya berasal dari seorang tenaga kesehatan. Kemudian virusnya menular kepada seorang ibu rumah tangga. Lalu ibu rumah tangga tersebut menularkan ke tetangga toko di Pasar Raya, hingga pekerja toko dan akhirnya menyebar ke pedagang lainnya.

Kemudian kluster Pegambiran, yang awalnya yang terinfeksi adalah seorang relawan medis. “Kemudian menularkan kepada tenaga kesehatan,” ujar Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Unand tersebut.

Berikutnya kluster Permata Hijau Regency, Ampang Karang Ganting, Parak Gadang dan kluster Sawahan. Sementara di luar Padang terdapat kluster Tarusan Pesisir Selatan, dan Kabupaten Solok. “Untuk kluster Tarusan ini merupakan pasien pertama yang terinfeksi di Sumatera Barat. Berdasarkan penelusuran, yang bersangkutan merupakan tenaga medis dan baru saja mengikuti kegiatan di salah satu hotel di Padang. Akan tetapi menariknya saat peserta kegiatan yang sama dilakukan tes swab semuanya negatif, padahal seharusnya positif,” jelasnya.

Berdasarkan keterangan langsung yang bersangkutan, kemungkinan besar tertular saat berinteraksi dengan narasumber dari Jakarta. Terkait dengan peta persebaran COVID-19 di Sumbar laporan pertama diungkap pada 26 Maret 2020 sebanyak lima kasus dan pada pekan kedua meningkat jadi 12 kasus kemudian pekan ketiga 21 kasus. “Artinya peningkatan kasus dalam tiga pekan mencapai empat kali lipat,” ujarnya.

Lihat juga...