Wanita di Lamsel Berperan dalam Budidaya Rumput Laut-Kerang Hijau

Editor: Makmun Hidayat

LAMPUNG — Peranan wanita pada sektor usaha perikanan budidaya jadi penyokong ekonomi masyarakat pesisir. Juarsih, salah satu pembudidaya rumput laut jenis rumput laut putih atau spinosum (Eucheuma spinosum) mengaku wanita dibutuhkan saat proses budidaya rumput laut, kerang hijau dan udang vaname di pertambakan setempat. Sejak proses awal budidaya hingga pasca panen wanita terlibat langsung.

Budidaya rumput laut yang bernaung dalam kelompok pembudidaya ikan dan rumput laut, kerang hijau bertahan sejak puluhan tahun silam. Memiliki potensi perairan yang cukup potensial untuk budidaya para Kartini masa kini itu ikut membantu menghasilkan uang. Juarsih memastikan fungsi para wanita di pesisir dalam kegiatan budidaya tetap dijalankan.

Dimulai dari proses penyiapan bibit, jalur tambang, pemanenan, pengeringan hingga penjualan wanita berperan langsung. Meski sektor budidaya di pesisir dimodali kaum laki laki namun sejumlah pekerjaan didominasi kaum wanita. Pada musim tanam rumput laut dibutuhkan minimal 20 orang wanita yang dilibatkan untuk mengikat bibit rumput laut.

“Wanita dikenal lebih cekatan, teliti dalam proses pengikatan bibit hingga proses pemanenan rumput laut sehingga peranannya sangat dibutuhkan pada sektor budidaya rumput laut,bisa membantu ekonomi keluarga,” terang Juarsih saat ditemui Cendana News, Selasa (21/4/2020).

Juarsih yang sekaligus menjadi pemilik modal untuk budidaya rumput laut menyebut wanita bisa ikut berwiraswasta. Pada sektor budidaya rumput laut dengan masa tanam hingga panen hanya satu bulan lebih menguntungkan. Bermodalkan sekitar Rp1juta ia menyebut saat kebutuhan rumput laut banyak ia memperoleh omzet Rp4juta dengan harga Rp10.000 per kilogram.

Lihat juga...