Wabah Corona, Pemprov Jatim Selidiki Klaster Temboro
SURABAYA – Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengirim bantuan berupa 1.000 alat rapid test atau pemeriksaan cepat Covid-19, untuk menyelidiki klaster atau penularan yang diinformasikan berasal dari Desa Temboro, Kecamatan Karas, Magetan.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyatakan, telah memerintahkan Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, dr. Kohar Hari Santoso SpAn, untuk turun langsung ke Desa Temboro, Magetan. “dr. Kohar sudah berangkat ke Temboro dengan membawa 1.000 alat rapid test dan 2.000 paket masker untuk dibagikan kepada masyarakat di sana,” ujar Khofifah, di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (20/4/2020) malam.
Diperoleh informasi, sebanyak 43 warga negara Malaysia yang tercatat sebagai santri di Pondok Pesantern (Ponpes) Al Fatah, Temboro, Magetan, terkonfirmasi positif Covid-19. Hal itu diperoleh setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan di negara asalnya. (Baca: https://www.cendananews.com/2020/04/malaysia-umumkan-penularan-covid-19-dari-klaster-magetan.html).
Gubernur Khofifah, menggelar konferensi video dengan Bupati Magetan, Suprawoto, dan diperoleh keterangan sebanyak 200 lebih santri Ponpes Al Fatah Temboro asal Malaysia diperbolehkan pulang beberapa waktu lalu.
Mereka bisa pulang, setelah melalui proses pemeriksaan kesehatan. Bupati Suprawoto menjelaskan, ada sekira 400 lebih santri asal Malaysia, yang saat ini sedang menuntut ilmu di Ponpes Al Fatah Temboro. “Sisanya, sebanyak 227 santri Malaysia sampai sekarang masih berada di lingkungan Ponpes Al Fatah,” ungkap Suprawoto.
Namun, pemeriksaan kesehatan terhadap para santri di Ponpes Al Fatah, ketika itu tidak meliputi rapid test. Hal itu dikarenakan keterbatasan fasilitas yang dimiliki. Sampai sekarang di Kabupaten Magetan terdata sebanyak 10 orang terkonfirmasi positif Covid-19. Sembilan orang di antaranya dipastikan tertular melalui klaster Bogor, Jawa Barat.