Uskup Tanjungkarang: Allah tak Menghendaki Penderitaan Manusia

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

Solidaritas umat Katolik dilakukan dengan melakukan bantuan semampu mungkin. Sikap senasib sepenanggungan dilakukan dengan tetap berdiam diri di rumah.

Doa juga diharapkan kepada pemerintah yang berjuang agar bisa mengatasi Covid-19. Keyakinan Allah tidak menghendaki penderitaan juga menjadi refleksi Pekan Suci.

Tinggal di rumah menjadi cara menyelami karya keselamatan Allah dalam Pekan Suci. Pekan suci jelang Paskah menjadi kesempatan untuk semakin mencintai sesama.

Terlebih pada tahun Kitab Suci di Keuskupan Tanjung Karang bisa dimanfaatkan untuk merenungkan karya keselamatan dalam Kitab Suci. Berdiam diri di rumah menjadi bentuk solidaritas kepada sesama yang menderita agar memutus mata rantai Covid-19.

Yohanes Widodo, ketua Stasi Santo Petrus dan Paulus Penengahan, Lamsel menyebut Minggu Palma diikuti umat via Live Streaming. Berbeda dengan tahun sebelumnya perayaan Minggu Palma dirayakan pada seluruh gereja Katolik di Lampung dengan liturgi perarakan.

Yohanes Widodo, ketua stasi Santo Petrus dan Paulus Pasuruan usai mengikuti perayaan Ekaristi dengan live streaming di Keuskupan Tanjungkarang, Lampung, Minggu (5/4/2020) – Foto: Henk Widi

Terakhir perayaan Minggu Palma dirayakan pada Minggu (5/4/2019) dan tahun ini tidak bisa dirayakan langsung.

“Sudah diimbau agar Pekan Suci bisa diikuti melalui live streaming tanpa mengurangi makna karena berkat tetap bisa diperoleh,” ungkapnya.

Pekan Suci yang diawali dengan Minggu Palma menurut Yohanes Widodo akan dilanjutkan dengan sejumlah perayaan. Meski diikuti secara live streaming perayaan yang diikuti meliputi Kamis Putih, Jumat Agung, Malam Paskah dan Minggu Paskah.

Lihat juga...