Tips Hindari ‘Membulat Sempurna’ dengan Pola Makan Sehat

Editor: Makmun Hidayat

JAKARTA — Perubahan pola kegiatan pada masyarakat karena program pembatasan sosial dan fisik, menimbulkan perubahan pada metabolisme tubuh dan bobot tubuh. Bahkan, perubahan ini menimbulkan istilah baru di kalangan wanita, ‘membulat sempurna’. 

Dewi Mukti Rahayu, yang berprofesi sebagai event organizer, merupakan salah satu yang mengalami kondisi ‘membulat sempurna’ ini.

“Kalau dibilang membulat ya gak segitunya juga kali. Tapi memang naik berat badan selama WFH (red-work from home) ini,” kata Dewi saat dihubungi, Selasa (21/4/2020).

Dewi Mukti Rahayu, yang berprofesi sebagai event organizer saat dihubungi, Selasa (21/4/2020). -Foto: Ranny Supusepa

Dan ia menyebutkan bukan hanya dirinya yang mengalami kenaikan berat badan tapi juga dua orang anaknya, yang berumur empat dan sembilan tahun.

“Saya sendiri naik 3 kg. Kalau anak-anak sudah naik 2 kilo selama di rumah terus. Padahal tidak ada yang berubah dari penyajian makanan. Hanya memang bawaannya pengen makan terus,” ungkapnya sambil tertawa.

Spesialis Gizi Klinik dr. Fiastuti Witjaksono menyatakan selama program WFH ini, harusnya masyarakat tetap menjaga pola Editor: Makmun Hidayatmakan sehat dan melakukan aktivitas secara teratur.

“Pola makan sehat tetap harus secara kuantitas yaitu jumlah kalori, kualitas juga harus baik.  Terutama protein harus cukup, sekitar 15 persen dari kalori total. Vitamin dan mineral terutama dari sayur, buah, harus dicukupi,” kata Fiastuti saat dihubungi secara terpisah.

Dengan mencukupi asupan protein, lanjutnya, maka imunitas tubuh juga dapat ditingkatkan.

Lihat juga...