Sejumlah Juru Parkir di Bandar Lampung Terdampak PSBB
Editor: Makmun Hidayat
Hasil parkir tersebut akan diberikan kepada pengelola dan rekannya sesama juru parkir. Meski tidak ada event besar, warga yang hendak melakukan kegiatan olahraga lari dan jalan tetap datang ke stadion. Kegiatan olahraga sebagai bagian upaya menjaga daya tahan tubuh menurutnya masih diperbolehkan terutama pada lintasan atletik.
“Minat warga yang berolahraga masih banyak didominasi membawa motor dan mobil cukup memberi hasil bagi juru parkir,” cetusnya.
Selain Hasan, juru parkir yang alami penurunan hasil bernama Udin. Juru parkir di Jalan Raden Intan tersebut mengaku sejumlah pusat perbelanjaan tutup lebih awal. Padahal di sepanjang jalan tersebut tersedia pusat perbelanjaan kain, pakaian yang telah tutup. Sejumlah pusat perbelanjaan yang masih buka merupakan toko kebutuhan pokok.
“Sebelum ada virus corona kendaraan yang parkir bahkan kerap kekurangan tempat, kini justru sepi,” bebernya.
Area parkir yang tepat berada di depan Stasiun Tanjungkarang tersebut bahkan hanya diisi pemilik toko. Sehari ia mengaku bisa mendapat hasil sekitar Rp700.000. Sebab kawasan jalur satu arah tersebut berada di dekat pusat bisnis,hotel dan sejumlah tempat hiburan. Kini ia yang bertugas dengan satu rekannya hanya mendapat hasil kurang dari Rp300.00.
Parkir kendaraan yang membayar Rp2.000 tersebut lebih sepi dibanding kondisi normal. Udin juga belum bisa memastikan kapan sejumlah toko di kawasan tersebut akan dibuka kembali. Sebab sejumlah toko menuliskan pengumuman akan berhenti operasional sementara sejak 1 April hingga 12 April dan berpotensi akan diperpanjang waktu tutupnya.
Selain pada pusat olahraga, perbelanjaan, juru parkir pada objek wisata pantai juga alami penurunan hasil. Lukman, juru parkir di pantai Kunyit, Bandar Lampung mengaku ia menghitung jumlah kendaraan parkir di tempat itu bisa mencapai ratusan kendaraan. Jumlah itu meliputi sekitar 500 kendaraan dan 200 mobil perhari sejak pagi hingga sore.