Puasa Ngrowot, Umat Katolik di Lamsel Manfaatkan Ubi Jalar

Redaktur: Muhsin E Bijo Dirajo

Stevani menyebut mengurangi penggunaan minyak goreng. Sebab penggunaan minyak goreng menjadi satu bagian pemborosan yang bisa dialokasikan untuk membantu orang lain.

Yohanes Widodo,ketua stasi Santo Petrus dan Paulus Penengahan menyebut jemaat gereja Katolik jalankan puasa 40 hari. Semenjak Rabu Abu hingga pekan suci yang akan dilakukan pada Minggu (5/4) hingga Minggu (13/4) umat Katolik wajib berpuasa dan berpantang. Jenis puasa ngrowot menurutnya hanya menjadi salah satu cara.

“Puasa ngorowot dengan ubi jalar, singkong dan pengganti nasi lainnya jadi cara mengurangi ketergantungan tubuh pada makanan yang kerap disukai,” bebernya.

Tidak mengonsumsi makanan yang kerap disukai, enak dan lezat disebut Yohanes Widodo berhubungan dengan keprihatinan. Keprihatinan selama masa puasa dalam hal kuliner hanya menjadi cara.

Ezranda, menikmati ubi jalar kuning jenis madu yang memiliki rasa manis dan gurih. Meski belum diwajibkan berpuasa dan berpantang ia menyukai mengonsumsi ubi jalar. Menikmati empat potong ubi jalar rebus ia menyebut sudah merasa kenyang sehingga tidak perlu makan nasi. Ubi jalar yang direbus menurutnya bisa dimakan bersama kulitnya tanpa dikupas.

Lihat juga...