Pedagang Uang Lama di Bandar Lampung Sepi Pembeli

Editor: Koko Triarko

Meski demikian, sejumlah uang kuno dan uang lama dalam bentuk kertas hanya berupa replika atau tiruan. Sejumlah uang repilka menyerupai aslinya menjadi pengobat rindu bagi yang menghendaki.

Jenis uang kertas yang asli, menurutnya bisa memiliki harga berlipat dibanding nilai nominal yang tertulis. Uang kertas Rp100 bergambar kapal Phinisi dan Gunung Anak Krakatau (GAK), bisa dijual hingga Rp300.000. Negosiasi harga bisa dilakukan melihat kondisi uang kertas sekaligus jumlah yang akan dibeli.

Hal yang sama berlaku pada uang kertas nominal Rp500, Rp1.000 hingga Rp5.000 yang sudah tidak dicetak.

“Pembeli saat ini umumnya sudah browsing di internet melihat harga sesuai tahun emisi pencetakan, dan kondisi uang kertas yang akan dibeli,” bebernya.

Selain uang kertas dan uang koin kuno, Rohim juga menjual sejumlah benda seni unik terbuat dari logam kuningan, tembaga berbentuk keris, pedang, pisau atau berbagai perhiasan.

Benda kuno tersebut kerap diburu kolektor untuk hadiah atau kenang-kenangan bagi pejabat yang akan pindah tugas. Pemburu benda seni juga membeli dengan harga mulai Rp1juta hingga belasan juta.

Berjualan sejak belasan tahun silam di Jalan Raden Intan, Rohim menyebut imbas Corona membuat dagangannya sepi pembeli. Sejumlah pusat perbelanjaan di wilayah tersebut, sementara tutup. Sedangkan, pembelinya umumnya merupakan warga yang usai berbelanja, lalu menyempatkan melihat dan membeli benda-benda unik yang dijualnya.

“Biasanya dalam sehari saya bisa mendapat omzet sekitar satu juta, sekarang ratusan ribu saja sulit,” keluhnya.

Sejumlah benda unik termasuk uang kuno dan lama diakuinya juga dijual secara online. Meski demikian, bagi pecinta benda unik membeli langsung ke tempatnya berjualan menjadi salah satu kepuasan. Selain membeli salah satu jenis barang, bisa sembari melihat sejumlah benda unik lain sebagai bagian dari rekreasi.

Lihat juga...