Pedagang Uang Lama di Bandar Lampung Sepi Pembeli
Editor: Koko Triarko
LAMPUNG – Sejumlah pedagang uang lama atau uang kuno dan benda-benda antik di Bandar Lampung, turut terdampak adanya pandemi Covid-19. Uang lama yang biasa dijadikan sebagai aksesoris dalam pernihakan, sepi pesanan.
Rohim, salah satu pedagang uang kuno dan uang lama sekaligus sejumlah benda antik, menyebut wabah Corona menyebabkan omzet penjualannya menurun.
Ia berjualan di tepi jalan yang kerap menjadi rujukan pemburu barang unik dan uang lama untuk mahar pernikahan, kini sepi. Kondisi ini sebagai dampak larangan tidak boleh menggelar resepsi pernikahan. Sementara, pembeli dominan merupakan konsumen yang mencari uang lama untuk mahar.
Jenis uang mahar yang kerap dicari merupakan uang kertas dan koin untuk menyesuaikan angka yang dipilih pengantin. Pilihan uang kuno dan uang lama untuk mahar selanjutnya akan dibingkai dengan hiasan sebagai seserahan saat pernikahan. Selain sebagai simbol kesakralan, kemewahan penggunaan uang lama kerap menjadi prestise bagi seseorang.

“Bagi kolektor, memiliki uang kuno, uang lama juga sebagai investasi karena bisa kembali dijual dengan harga fantastis, namun ada yang menjadikan kepemilikan uang lama sebagai prestise melengkapi koleksi barang-barang kuno dan unik,” ungkap Rohim, Minggu (19/4/2020).
Rohim mengaku kerap mendapat pesanan sejumlah uang lama. Sebagian uang lama tersebut kerap diperoleh dari pedagang lain yang juga sekaligus sebagai kolektor.