Operasional Pasar Basah Harus Higienis dan Tidak Menjual Satwa Liar
JAKARTA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan, apabila pemerintah suatu negara mengizinkan kembali pasar basah (wet market) beroperasi, maka harus dipastikan sarana dan produk yang dijual higienis.
“Semuanya harus sesuai standar keamanan pangan. Posisi WHO, saat pasar basah kembali dibolehkan beroperasi, tempat itu harus dikelola sesuai dengan standar keamanan pangan dan higienis,” kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Pernyataan itu disampaikan Ghebreyesus, untuk menunjukkan sikap WHO terhadap kembali beroperasinya pasar basah, yang selama ini menjadi lokasi dicurigai sumber penyebaran COVID-19. Penyakit yang disebabkan oleh virus corona (SARS-CoV-2) tersebut diyakini banyak pihak, ditularkan dari sebuah pasar basah di Kota Wuhan, Hubei, China.
Oleh karena itu, Ghebreyesus mendorong pemerintah masing-masing negara, agar melarang penjualan dan perdagangan satwa liar untuk konsumsi manusia. Pasalnya, sekitar 70 persen dari seluruh virus jenis baru ditularkan dari hewan ke manusia. “Kami bekerja sama degan Organisasi Kesehatan Hewan Dunia dan Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) untuk merancang panduan pengelolaan pasar yang aman,” jelas Ghebreyesus.
WHO dan badan PBB lain, juga mempelajari cara mencegah penularan virus dari hewan ke manusia. Menurut Ghebreyesus, pasar basah merupakan sumber penting pangan terjangkau. “Tempat itu jadi sumber penghidupan bagi jutaan orang di seluruh dunia. Namun di banyak tempat, pasar basah tidak dikelola dengan baik,” tandasnya.
Otoritas di Wuhan pada minggu lalu mengizinkan pasar basah di kota itu kembali beroperasi, setelah tutup lebih dari tiga bulan akibat pandemi COVID-19. Pemerintah Kota Wuhan pada Jumat (17/4/2020) mengatakan, pihaknya akan mengalokasikan dana 200 juta yuan (sekitar 28 juta dolar Amerika Serikat), untuk meningkatkan aspek kebersihan 425 pasar. (Ant)