Menikmati Ikan Hada Goreng Tepung
Redaktur: Muhsin E Bijo Dirajo
MAUMERE — Ikan Baronang bagi masyarakat di kabupaten Flores Timur dan Sikka serta sebagian masyarakat di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) biasa dinamakan Ikan Hada atau Pahada. Ikan berduri ini cukup diminati karena rasanya yang gurih saat digoreng serta dagingnya renyah saat dibakar.

“Masyarakat lokal di Flores sering mengonsumsinya dengan dibakar atau dibuat kuah asam. Ikan ini tergolong murah diperoleh di pasar ikan tradisional maupun di Tempat Pendaratan Ikan (TPI),” kata Yustina Dua Kesik, warga kota Maumere, kabupaten Sikka, NTT, Sabtu (18/4/2020).
Yustin sapaannya mengatakan, di tempat penjualan ikan bakar di kota Maumere banyak dijumpai ikan ini karena harganya tergolong murah. Sesuai dengan ukurannya yang memang selebar telapak tangan orang dewasa.
Di TPI Alok Maumere, kata dia, ikan ini dijual 6 sampai 8 ekor dengan harga Rp20 ribu sementara di pedagang di pasar tradisional hanya 5 sampai 6 ekor dengan harga Rp20 ribu.
“Masyarakat hanya mengolahnya dengan dibakar, digoreng atau dibuat kuah asam saja,” tuturnya.
Maria Magdalena mengakui, dirinya selalu mengolah ikan Hada dengan cara digoreng tepung karena rasanya lebih gurih dan proses membuatnya pun sederhana.
Bumbu yang digunakan sebutnya, satu buah jeruk nipis dan kemiri, 2 siung bawang putih, setengah sendok garam, seperempat sendok merica bubuk dan tepung terigu sebanyak 150 gram.
“Belah ikan Pahada terlebih dahulu dan keluarkan bagian isi perutnya lalu dicuci bersih dan tiriskan airnya. Kemiri, bawang putih, merica dihaluskan lalu masukan tepung terigu dan aduk hingga merata,” jelasnya.