INDEF: Pemerintah Perlu Perbaiki Sentimen Negatif di Pasar Keuangan

Editor: Makmun Hidayat

JAKARTA — Wakil Direktur INDEF, Eko Listiyanto mengatakan, untuk memperbaiki sentimen negatif di pasar keuangan, pemerintah harus fokus pada solusi penyelesaian pencegahan wabah virus corona atau Covid-19.

“Sentimen negatif yang begitu dominan merespon penanganan Covid-19 yang kurang baik, berdampak pada sektor keuangan,” kata Eko pada diskusi online melalui aplikasi Zoom di Jakarta, Minggu (5/4/2020).

Menurutnya, pemerintah tidak segera bersikap tegas dan konsisten dalam penanganan pandemi Covid-19 ini, maka pasar keuangan akan semakin terpuruk.

Wakil Direktur Ekonom INDEF, Eko Listyanto pada diskusi online melalui aplikasi ZOOM, di Jakarta, Minggu (5/4/2020) sore. -Foto: Sri Sugiarti

Dia menyebutkan, sentimen negatif di pasar keuangan seperti depresiasi rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang tembus Rp16.000 dalam waktu satu bulan. Ini tergambar terdepresi sangat cepat sekali, dari angka Rp14.000, kemudian menjadi Rp15.000, dan lalu dipertengahan Maret di menembus level Rp16.000.

“1000 dalam tiga hari ini sangat mengerikan yang terjadi di pasar dalam waktu pertengahan Maret lalu,” ujar Eko.

Bahkan kata Eko, jika kondisi ini belum juga membaik penanganan pandeminya, maka kemungkinan tidak bisa dihindari Rupiah mencapi angka psikologis di level Rp17.000.

“Kemarin Bank Indonesia (BI) berusaha menjaga di angka Rp15.000, tapi faktanya dalam kondisi pandemi yang belum ada tanda-tanda diatasi dengan baik, ini susah menjaga di level itu,” tukas Eko.

Sehingga menurutnya, refleksi kebijakan penanganan Covid-19 yang pro terhadap  aspek kesehatan tidak cukup hanya dicerminkan dari dukungan anggaran. Tetapi juga kecepatan implementasi di lapangan, sehingga ada tanda-tanda pandemi ini akan terhenti.

Lihat juga...