Hari Raya Paskah Jadi Harapan Berakhirnya Pandemi Covid-19

Editor: Makmun Hidayat

“Meski gerak kita terbatas namun hati dan sukacita serta dinamika hidup tetap harus dijalani,” terang Romo Yohanes Dwi Wicaksono.

Ketua Komunikasi Sosial (Komsos) Keuskupan Tanjungkarang itu menyebut banyak hal kreatif bisa dilakukan saat berada di rumah. Melalui sejumlah medis sosial dalam keterbatasan masih tetap bisa dilakukan. Dalam keterbatasan ia bahkan menyebut Ekaristi Paskah yang dijalankan tanpa umat digelar menggunakan live streaming.

Merenungkan kebangkitan Yesus Kristus sekaligus berdoa bagi orang yang terimbas Covid-19 dan tenaga medis. Sebab meski terpisah jarak umat Kristiani masih tetap bisa menyalurkan bantuan untuk meringankan beban. Dalam proses masa pandemi Covid-19 segala sesuatu yang dilakukan di rumah harus dihayati dalam iman. Sebab dengan ada di dalam rumah tidak menghalangi umat tetap mendekatkan diri pada Tuhan.

Perayaan Ekaristi Hari Raya Paskah yang dilakukan secara live streaming tetap bisa diikuti oleh umat. Christeva,salah satu umat menyebut live streaming tidak menghalanginya untuk memaknai kebangkitan. Perayaan Ekaristi yang kerap dilakukan pada gedung gereja menurutnya tetap bisa diikuti dengan media elektronik.

“Melalui ibadah di rumah menjadi kesempatan untuk mendekatkan diri dengan keluarga,” cetusnya.

Merayakan Paskah pada tahun ini ia bahkan tidak bisa berkunjung dan berkumpul dengan rekan se-Paroki. Sebagai gantinya sesuai dengan pesan ketua Komsos Tanjungkarang penggunaan media sosial digunakan untuk saling mengucapkan selamat Paskah. Hingga malam hari ia bahkan tetap bisa mengucapkan Paskah dengan video call dengan saudara yang ada di daerah lain tanpa bertemu.

Lihat juga...