DLH Sikka Butuh Armada dan Tenaga Kerja Angkut Sampah

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

MAUMERE – Sampah yang ada di kota Maumere baik di pasar-pasar maupun di beberapa kontainer sampah yang ada termasuk di areal pertokoan sering menumpuk karena terbatasnya armada dan petugas pengangkut sampah.

Hal ini menyebabkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kabupaten Sikka, provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam pembahasan anggaran bersama DPRD Sikka mengusulkan tambahan dana sebesar Rp.800 juta.

“Armada kami kewalahan karena sesungguhnya hanya 3 yang baik sementara 8 buah mengalami kerusakan terutama truk sampah dan mobil derek kontainer,” kata Silvester Saka, Kepala DLH Sikka, NTT, Rabu (8/4/2020).

Sil sapaannya menjelaskan, pihaknya juga mengalami kekurangan tenaga kerja sebab dari 92 tenaga kerja semuanya terbagi untuk tukang sapu jalan, pengangkut sampah dan taman.

Di pengangkutan sampah sebutnya, masih kurang karena tenaga kerja tersebut tersebar di truk pengangkut sampah, bak sampah terbuka, dan mobil derek pengangkut sampah.

“Kontainer sampah kita juga banyak yang rusak berat sehingga dibutuhkan 10 kontainer sampah baru. Jumlah ini bisa cukup sebab pihak kecamatan dan kelurahan sudah menyediakan sendiri,” ujarnya.

Terbatasnya tenaga kerja, armada pengangkut sampah dan kontainer sampah, sebut Sil, menyebabkan sampah menumpuk sehingga terkadang dua hari bahkan seminggu baru bisa diangkut.

Armada yang dibutuhkan DLH Sikka kata dia, yakni 3 truk bak sampah terbuka, 3 truk mobil derek serta mobil pick up derek untuk mengangkut sampah di gang atau lorong yang tidak bisa dilewati truk berukuran besar.

“Khusus tenaga kerja, sebanyak 100 orang yang direkrut selama sebulan terkait KLB DBD masa kerjanya sudah berakhir. Gaji mereka mulai hari ini akan kami bayarkan,” jelasnya.

Lihat juga...