Bolsonaro Siap Disalahkan Buka Lagi Perbatasan Brazil
BRASILIA – Presiden Brazil Jair Bolsonaro, mengatakan ia ingin kembali membuka perbatasan demi memulihkan kembali perekonomian dan menyebut dirinya mungkin disalahkan, bila dampak penyebaran Covid -19 kian memburuk.
Bolsonaro memecat menteri kesehatannya, Luiz Henrique Mandetta, Kamis (16/4), setelah keduanya berbeda pendapat mengenai kebijakan pembatasan. Presiden meyakini, pembatasan menyebabkan perekonomian terpuruk sehingga perlu dipulihkan kembali.
Walaupun demikian, Bolsonaro, politisi populis sayap kanan, pada Jumat mengatakan pembatasan bukan lagi wewenang dirinya setelah Mahkamah Konstitusi menyatakan aturan itu merupakan wewenang gubernur dan wali kota.
Namun, regulasi di perbatasan merupakan wewenang Bolsonaro. Ia menjelaskan, dirinya telah berdiskusi dengan Menteri Hukum Sergio Moro, terkait rencana membuka kembali perbatasan darat dengan Uruguay dan Paraguay.
“Membuka kembali jalur dagang menjadi risiko yang akan saya tanggung, karena jika (wabah) makin memburuk, saya juga yang akan disalahkan,” kata Bolsonaro, saat upacara pelantikan menteri kesehatan baru, Nelson Teich.
Demi menekan penularan virus, Brazil pada bulan lalu sempat menutup perbatasan untuk warga negara asing. Perbatasan tetap dibuka untuk pengiriman kargo.
Pemerintah Brazil juga menarik seluruh staf diplomatiknya dari Venezuela, Jumat, setelah Bolsonaro memberikan perintah pemulangan itu, kata Kementerian Luar Negeri melalui pernyataan tertulis.
Kamar Dagang Luar Negeri Brazil, Camex, pada Jumat, juga menghapus pajak impor pada 141 jenis produk perlengkapan medis dan rumah sakit, sehingga saat ini ada 313 produk yang dibebaskan bea masuknya demi membantu upaya penanggulangan Covid-19.