Aktivis Cipayung Sikka Desak Pemda Tutup Akses Masuk Kapal
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
MAUMERE – Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi salah satu provinsi yang saat ini masih negatif Covid-19 dan ini menjadi sebuah berita yang cukup menyenangkan bagi masyarakat NTT sehingga perlu diapresiasi kinerja pemerintah dan unsur–unsur keamanan TNI/Polri, serta seluruh elemen masyarakat.
Namun kelompok Cipayung di kabupaten Sikka masih meragukan dengan status tersebut karena belum adanya alat pemeriksaan khusus pendeteksi Covid-19 sesuai standar WHO dan proses pemeriksaan yang dilakukan dari setiap pintu masuk dan keluar akses transportasi darat, laut, serta udara tidak efektif.
“Proses pemeriksaan hanya menggunakan alat pengukur suhu tubuh (thermo gun) dengan limit waktu yang singkat. Kami menilai proses ini tidak menjamin hasil yang maksimal untuk bisa mengetahui seseorang terinveksi Covid 19 atau tidak,” kata ketua GMNI cabang Sikka, Alvinus L. Ganggung, Ketua GMNI cabang Sikka, Minggu (5/4/2020).

Alvin menilai hasil pemeriksaan dari setiap orang yang berstatuskan ODP dan PDP merupakan hasil yang masih bersifat prediksi. Statistik ODP dan PDP di NTT terus mengalami peningkatan dari waktu ke waktu.
Salah satu faktor meningkatnya ODP dan PDP adalah masih sangat terbukanya mobilisasi manusia dari suatu daerah ke daerah lain melalui akses udara, darat dan laut.
“Dengan terbukanya akses transportasi darat dan laut serta terbatasnya fasilitas kesehatan maka NTT terlebih khususnya Sikka tidak lama lagi akan terpapar oleh wabah Covid-19,” tuturnya.