Ajax Terima tak Ada Juara Eredivisie, Cambuur-Utrecht Kecewa

JAKARTA — Ajax menerima keputusan tak ada juara Eredivisie musim 2019/20 setelah kompetisi sepak bola di Belanda dihentikan karena perpanjangan karantina wilayah mencegah memburuknya pandemi COVID-19, tetapi putusan itu direspon dengan kekecewaan oleh FC Utrecht dan SC Cambuur Leeuwarden.

Ajax saat ini menduduki puncak klasemen Eredivisie dengan koleksi 56 poin berbekalkan keunggulan selisih gol atas AZ Alkmaar di posisi kedua, tetapi karena sisa pertandingan tak dijalani federasi sepak bola Belanda (KNVB) memutuskan untuk kali pertama sejak 1945 tak ada juara di dua divisi teratas liga sepak bola mereka.

“Kami memimpin klasemen hampir sepanjang musim, memang disayangkan tidak bisa menjadi juara, tetapi menilik situasi saat ini, hal itu bisa dipahami,” kata Direktur Pemasaran Ajax Edwin van der Sar kepada kanal video klub dilansir Reuters, Jumat WIB.

“Saat ini ada banyak hal yang lebih penting dibanding sepak bola,” ujar legenda Ajax dan Manchester United itu menambahkan.

Akan tetapi keputusan KNVB yang juga meliputi penganuliran promosi dan degradasi serta penentuan alokasi tiket kompetisi Eropa tidak diterima dengan baik oleh Utrecht dan Cambuur.

Cambuur yang saat ini memimpin Eerste Divisie (divisi dua) dengan koleksi 66 poin harus menunda ambisi mereka promosi ke Eredivisie sebab tak ada promosi/degradasi musim ini. Padahal mereka sudah unggul 11 poin dalam perebutan tiket promosi ke Eredivisie dengan sisa sembilan pertandingan.

“Ini skandal terbesar sepanjang sejarah olahraga Belanda,” kata pelatih kepala Cambuur, Henk de Jong.

Sedangkan Utrecht, yang memesan satu tempat di partai final Piala Belanda melawan Feyenoord, harus merelakan satu tiket fase grup Liga Europa tak bisa mereka raih lewat perjuangan di atas lapangan.

Lihat juga...