Semarang Waspada Demam Berdarah

Editor: Koko Triarko

SEMARANG – Masyarakat diminta mewaspadai sebaran penyakit Demam Berdara Dengue (DBD) di musim pancaroba. Dalam tiga bulan terakhir, jumlah penderita demam berdarah dengue (DBD) di rumah sakit Kanjeng Raden Mas Tumenggung (KRMT) Wongsonegoro, Semarang hampir mencapai 200 orang.

“Saat ini kita tengah menangani 12 pasien DBD, dengan empat di antaranya masuk penanganan khusus tim medis, di ruang pediatric intensive care unit atau ruang picu. Kalau secara keseluruhan dari awal 2020, kita sudah menangani 182 pasien DBD,” papar Wakil Direktur (Wadir) Umum dan Keuangan RS KRMT Wongsonegoro, dr. Eko Krisnarto, di rumah sakit tersebut, Rabu (11/3/2020).

Wadir Umum dan Keuangan RS KRMT Wongsonegoro, dr. Eko Krisnarto saat ditemui di rumah sakit, Rabu (11/3/2020). –Foto: Arixc Ardana

Dipaparkan, penyakit DBD tidak memandang jenis kelamin atau pun usia. Semua orang bisa kena, mulai dari orang dewasa hingga balita. Pihaknya pun meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, dan cermat mengenali gejala awal DBD.

“Penanganan pertama pasien DBD sangat penting, agar bisa segera diobati. Jangan menunggu terlalu lama, pasien harus segera dibawa ke rumah sakit,” terangnya.

Pihaknya pun mengimbau masyarakat untuk menjalankan 3M sebagai tindakan pencegahan DBD, yaitu menguras atau membersihkan tempat penampungan air, seperti bak mandi. Kemudian menutup rapat penampungan air tersebut, jika tidak digunakan, serta mengubur barang-barang bekas yang tidak terpakai, yang berpotensi menjadi tempat perkembang biakan nyamuk.

“Kenali gejalanya juga, waspadai jika suhu badan panas lebih dari tiga hari, harus periksa laboratorium, terutama HB, HT dan trombosit. Untuk pastinya segera periksakan diri ke puskesmas atau rumah sakit,” tandasnya.

Lihat juga...