Rumah Bermain Lestarikan Permainan Tradisional

Editor: Koko Triarko

LAMPUNG – Berkurangnya minat anak-anak pada permainan tradisional, menjadi keprihatinan tersendiri  bagi Komunitas Rumah Bermain. Untuk itu, komunitas ini menyediakan dan mengajarkan beragam permainan tradisional secara gratis, memanfaatkan momentum car free day di Bandar Lampung.

Nurizki, ketua Komunitas Rumah Bermain, mengaku selama ini pihaknya melestarikan sejumlah permainan tradisional kepada generasi muda, karena saat ini kecenderungan bermain gawai, internet berimbas pada permainan tradisional ditinggalkan.

Komunitas yang terbentuk sejak beberapa bulan lalu itu menyediakan sejumlah sarana permainan tradisional, seperti taplak gunung, egrang, bakiak, gasing, hulahop, lompat tali, bola bekel dan lainnya. Semua permainan tersebut bisa dimainkan secara gratis saat Car Free Day yang digelar setiap Minggu di Tugu Gajah, Bandar Lampung.

Cayla, salah satu siswa sekolah dasar di Rawa Laut, Bandar Lampung, bermain egrang bambu di Tugu Gajah, Bandar Lampung, Minggu (1/3/2020). -Foto: Henk Widi

Nuruzki menyebut, ia dan belasan rekan lainnya sepakat menjadi pegiat dan pemerhati permainan tradisional. Tujuan komunitas tersebut mengenalkan kepada generasi muda dan mengajak generasi terdahulu bernostalgia. Sejumlah permainan tradisional dikemas dengan fun game, ice breaking dalam suatu kegiatan event outbound dan gathering.

“Sejumlah permainan tradisional memiliki tujuan positif membantu mengoptimalkan tumbuh kembang anak, untuk meningkatkan sisi sosial, emosional, kognitif, motorik, bahasa dan nilai moral agama,” terang Nurizki, saat ditemui di kawasan Tugu Gajah, Bandar Lampung, Minggu (1/3/2020).

Lihat juga...