Pemuka Agama di DKI Ajak Umat Cegah Covid-9
Editor: Koko Triarko
JAKARTA – Terkait makin merebaknya COVID-19 di Indonesia, khususnya di Jakarta, Gubernur DKI Jakarta, mengadakan pertemuan lintas agama di Balai Kota jakarta, Kamis (19/3/2020). Dalam pertemuan itu, Anies meminta sumbang saran para pemuka agama terkait pelaksanaan ibadah.
I Nengah Dharma dari PHDI DKI Jakarta, dalam pertemuan itu mengatakan, untuk hari raya Nyepi, khususnya Melasti yang akan diselenggarakan pada 22 Maret, akan dibatasi hanya untuk wilayah Jakarta Utara, yakni di di Pura Segara Cilincing, dan hanya sekitar 10 orang peserta.
Sementara untuk tanggal 24 pada saat Tawur Agung, juga terbatas hanya di Pura Aditya Jaya, Rawamangun, Jakarta Timur. Ini pun hanya terbatas sekitar 10 sampai 15 orang untuk melaksanakan Tawur Agung Kesanga, yang akan diselenggarakan hingga tengah hari. Kemudian setelah itu, akan diadakan Ari Sipeng pada 25 Maret.
“Nah, ini bertepatan dengan hari Nyepi justru kami berada di rumah semua. Dengan adanya virus yang mewabah begitu luasnya, justru kami akan taat sekali dengan ajaran kami sipeng Nyepi melaksanakan Brata penyepian di rumah saja,” ucapnya.
Sementara itu, Pendeta Manuel Raintung, Ketua PGI Wilayah DKI Jakarta, menyampaikan bahwa saudara-saudara keluarga Kristiani warga gereja di Jakarta dalam persekutuan gereja-gereja di Indonesia, saat ini sepakat untuk menyerukan, bahwa pelaksanaan peribadatan pada hari Minggu, sekurang-kurangnya dua hari Minggu ke depan, dapat menunda dan melalui petunjuk-petunjuk, pedoman-pedoman yang dilakukan oleh masing-masing pimpinan gereja.
“Kami sangat mengharapkan para pimpinan gereja Sinode yang ada di Jakarta, khususnya pimpinan-pimpinan classis pimpinan distrik, badan perwakilan daerah musyawarah pelayanan di tingkat DKI, dapat memberikan arahan dan petunjuk-petunjuk untuk kita melakukan upaya membantu Jakarta, membantu Indonesia, membantu dunia, agar seluruhnya mengalami keselamatan dibebaskan dari wabah Covid-19 ini,” katanya.