Lestarikan Alam, UGM Tanam Ribuan Bambu
YOGYAKARTA – Universitas Gadjah Mada (UGM) menanam ribuan batang bibit bambu untuk pengembangan Hutan Bambu Program Pelestarian Alam di Kawasan Hutan Tujuan Khusus (KHDTK) Wanagama, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu.
Pengembangan ini dilakukan UGM bekerja sama dengan PT Taspen (Persero) melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Taspen untuk menciptakan kelestarian alam yang berkelanjutan.
“Salah satu upaya untuk melestarikan alam adalah dengan menanam bambu. Secara ekologis, tanaman ini bisa menyimpan air dan menyuburkan banyak mikroorganisme yang tumbuh di bawahnya,” kata Direktur Wanagama, Dwiko Budi Permadi, melalui keterangan tertulis yang diterima di Yogyakarta, Rabu.
Dwiko mengatakan selain mampu menyimpan air dalam jumlah yang besar, bambu juga menyimpan cadangan karbon yang baik untuk mitigasi perubahan iklim.
Disamping itu, bambu mempunyai manfaat ekonomis karena batangnya bisa menjadi material bangunan yang tangguh dan rebungnya bisa menjadi sumber pangan masyarakat.
Kegiatan Pelestarian Hutan Bambu Wanagama mulanya digagas oleh Fakultas Kehutanan UGM sebagai bagian dari gerakan 1.000 desa bambu yang menjadi rencana strategis KLHK dan Yayasan Bambu Lestari, khususnya klaster Yogyakarta.
Untuk mendukung kegiatan Pelestarian Hutan Bambu Wanagama yang berada di lokasi petak 7, 13 dan 16 ini, Taspen memberikan bantuan berupa bibit tanamam bambu petung total sebanyak 2.300 batang yang telah ditanam secara bertahap.
Pada Desember 2019, penanaman tahap 1 telah dilakukan sesuai target yaitu sebanyak 1.100 bibit di atas lahan seluas 1 hektare yang lokasi tanamnya tidak jauh dari sungai sehingga diharapkan peluang hidup tanaman bambu menjadi lebih tinggi.