GMNI Sikka Bagikan Masker Gratis
Editor: Koko Triarko
GMNI Sikka, kata dia, melihat tindakan Pemda Sikka dalam menerima kepercayaan ini merupakan tindakan secara sadar untuk membunuh masyarakat dan tenaga kesehatan, dan ini merupakan tindakan bunuh diri.
“Hasil advokasi, kami menemukan setiap apotek yang ada di kota Maumere mengalami kehabisan stok masker dan hand sanitizer. Padahal, masker merupakan solusi terbaik mencegah penularan virus melalui bersin atau flu,” ujarnya.
Pengecekan GMNI Sikka, sebut Alvin, masker sejak Januari di setiap apotek di kota Maumere harganya sangat mahal, dan stoknya pun sering tidak ada. Namun lucunya, di kios-kios kecil tersedia masker dengan harga Rp7.000 sampai Rp10.000 per lembar.
GMNI menduga, ada oknum tertentu yang memanfaatkan momentum ini untuk melakukan bisnis masker, sehingga dapat menarik keuntungan yang besar.
“Kami meminta Polres Sikka segera menindaktegas mafia masker yang ada di kabupaten Sikka,” tegasnya.
Sementara itu Sekertaris GMNI Sikka, Mario Oscar Carmelos menambahkan, dalam kegiatan penggalangan dana dan pembagian masker serta sarung tangan dan brosur gratis ini melibatkan 15 anggota.
Mario meminta agar pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Kesehatan, agar merespone cepat pengadaan fasilitas kesehatan untuk penanganan Covid-19 di kabupaten Sikka, terutama ruang isolasi sesuai standar dan APD.
“Kami juga mendesak agar Polres Sikka selalu berkeliling dan memantau segala aktivitas masyarakat, termasuk menertibkan atau mengamankan orang-orang yang berkeliaran tanpa alasan jelas,” ujarnya.
GMNI, kata Mario, juga meminta agar pemerintah kabupaten Sikka bisa mengupayakan pengadaan masker dan hand sanitizer, agar bisa dibagikan kepada segenap masyarakat kabupaten Sikka untuk mencegah penularan Covid-19.