Rayakan Galungan, Umat Hindu di Lamsel Memasang Penjor
Editor: Makmun Hidayat
I Ketut Sinda Atmita, Kepala Desa Sumber Nadi, sebagai desa yang dominan memeluk agama Hindu, pemasangan penjor cukup marak. Sebab makna pemasangan penjor selain bermakna religi juga menjadi penyemarak suasana desa. Terlebih Desa Sumber Nadi dikenal sebagai desa wisata. Sebab dengan banyaknya warga yang memelihara bonsai suasana desa semakin menarik.
Penjor yang dipasang pada setiap rumah tepat di depan pura keluarga atau sanggah juga dihiasi dengan pot bonsai. Pemasangan penjor yang meriah menurutnya menjadi sarana untuk memaknai hari raya Galungan yang akan dilanjutkan dengan Kuningan.
Ia berharap selama perayaan Kuningan umat Hindu bisa lebih memaknai agar bisa mengalahkan kejahatan dengan keburukan.
“Melalui filosofi penjor juga umat Sedharma diajak merendahkan hati apapun derajatnya,” terang I Ketut Sinda Atmita.
Ia menyebut perayaan Galungan bukan sekedar membuat penjor yang megah, indah. Selama perayaan 10 hari berturut-turut hingga tanggal 29 Februari mendatang diharapkan bisa peduli pada sesama. Mengenakan pakaian adat didominasi warna putih Galungan juga diisi dengan kunjungan keluarga, mengunjungi keluarga yang masih dikubur dan belum dilakukan pengabenan. Pada akhir Galungan umat Hindu selanjutnya akan merayakan Kuningan.